Jalur 54, Jalur Paling Menantang Menuju Puncak Gunung Sibayak

Loading...

Puncak Sibayak, Brastagi, Sumatera Utara (TurisKampung.com)

Each fresh peak ascended teache's something.

Sir Martin Convay

Menikmati proses pendakian merupakan hal yang sangat menarik ketika mendaki. Sama halnya ketika akan mencapai puncak Gunung Sibayak. Meskipun, ada jalur yang hanya memakan waktu 45 menit, tapi tak sedikit pula pendaki yang memilih Jalur 54. Padahal rute itu memakan waktu 5-6 jam untuk mencapai puncak Sibayak.

Gunung Sibayak kini menjadi destinasi favorit para pendaki setelah Gunung Sinabung telah ditutup ditutup pada tahun 2014 karena erupsinya.

Melewati hutan tropis selama lima jam, akan menambah kenikmatan dalam proses pendakian dengan pemandangan indah hutan di kaki gunung. Juga dengan beberapa tanjakan dan turunan yang dilalui, pastinya akan membuat nafas terengah-engah. Namun, rasa kebersamaan saat mendaki yang membuat solidaritas semakin tinggi untuk melewati rintangan hingga mencapai puncak.

Jalur 54, Gunung Sibayak

Sayangnya di jalur ini tidak ada sumber mata air yang mengalir secara pasti, seperti air terjun atau sungai. Jadi disarankan untuk membawa minuman secukupnya sebelum memulai pendakian. Karena hanya ada ada mata air di celah batu yang terkadang mengalir dan sering kali tidak.

Jalur 54 ini membuat pendaki pasti ketagihan karena suasana hutan tropis yang sejuk dan menawarkan kegiatan menjelajah hutan belantara yang ekstrim tapi aman.

Jalur ini juga sering digunakan penduduk sekitar yang ingin mencari kayu bakar di hutan. Dan akhirnya dibuka oleh mahasiswa pecinta alam Universitas Sumatera Utara (USU) dan menamainya Jalur 54 yang kini diminati para pendaki profesional dan pemula. Dikarenakan jarak tempuh perjalanan dari awal pendakian menuju puncak sibayak mencapai 54 kilometer. Maka dibutuhkan fisik dan mental yang benar-benar kuat untuk melintasi jalur 45 ini.

Untuk melewati jalur 54, disarankan bersama rombongan dan memiliki anggota yang sering mendaki atau sudah mengerti medan jalur 54 ini. Selain bisa memandu jalan, juga sebagai ketua rombongan untuk memacu kekompakkan dan dapat membantu anggota yang cepat lelah atau kewalahan saat mendaki.

Sesampainya di puncak Gunung Sibayak, para pendaki akan disajikan dengan pemandangan indah awan putih yang menyelimuti kawah, batu awas yang menyemburkan asap belerang hingga sekitar puncak berkabut. Dan jika sedang beruntung serta cuaca yang mendukung, keindahan sunrise atau sunset dapat dinikmati dan membuat kita terpana melihat keindahannya dari puncak itu.

Tweet